Film yang kita tunggu", yang udah di rilis stahun lalu di Amerika. melihat bayi yanglucu" dari berbagai negara.
Thomas Balmes, sutradara Perancis yang juga membuat film A Decent Factory, melihat kesamaan dari perbedaan budaya yang ada. Ia menghabiskan waktu dua tahun bepergian ke Namibia, Mongolia, Jepang dan Amerika Serikat untuk merekam kegiatan bayi dari tiap-tiap keluarga yang telah dipilih.
Di Namibia, si kecil Ponijao dibesarkan oleh keluarganya di sebuah gubuk dekat Opuwo. Bayrjargal hidup di sebuah tenda di daerah pertanian dekat Bayanchandmani, Mongolia. Sedangkan bayi yang berada di Tokyo, Jepang dan di San Fransisco, Amerika Serikat membawa konsep pertumbuhan di daerah urban yang lebih familiar untuk penonton barat.
Seperti yang dilansir Reuters, Thomas berkata bahwa semua keluarga itu hidup di sebuah lingkungan tertentu namun sama sekali tidak bermaksud untuk mencerminkan kebudayaan negara tersebut. “Mereka hanya merepresentasikan diri mereka sendiri, dan untuk itu tidak perlu adanya anggapan atau penilaian mengenai hal ini,” jelasnya.
Selama dua tahun Thomas menghabiskan waktunya merekam kegiatan bayi tersebut. Ia akan melintasi dunia dan menghabiskan waktu sekitar dua minggu bersama tiap-tiap keluarga dan merekam momen-momen ketika bayi tersebut sedang melakukan sesuatu yang berbeda dan dinamis. Ia mengambil gambar sebanyak 45 menit per harinya, membuatnya memiliki video mentah selama 400 jam yang akhirnya diedit menjadi 79 menit.
Sutradara film ini juga berkata bahwa ia dan produser film ini mencari keluarga yang bahagia dan positif, sehingga film ini memberikan sudut pandang ringan tentang membesarkan anak sumber kebahagiaan. Bahkan Thomas mempertimbangkan film ini sebagai film komedi.
“Menurut saya aspek komedi dalam film ini membuat film ini dapat dinikmati oleh banyak orang,” ujar Thomas. “Dan jika (para penonton) tidak bisa berbahasa Inggris, ini adalah film yang sangat tepat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar